bc

My Sweet Wedding [ Indonesia ]

book_age16+
262
FOLLOW
1.0K
READ
billionaire
possessive
sex
love after marriage
drama
sweet
bxg
office/work place
passionate
like
intro-logo
Blurb

Mishela Rayn, putri dari Keluarga Rayn. Keluarga Rayn adalah keluarga nomor tiga paling terkaya di Indonesia, kepemilikannya memiliki banyak aset dengan berbagai bidang bisnis.

Senyuman sinis itu terlihat dengan tatapan mata Axel, tatapan mata dingin dari putra pertama dari Keluarga Galatica, Axel Galatica. Dirinya berjalan dengan mendekati Mishela Rayn, wanita yang pernah menjadi masa lalunya yang ingin ia ajak hidup bersama lagi.

"Untuk apa datang lagi? Setelah sekian lama mengunjungiku, lagipula aku sudah melupakanmu," ucap Mishela Rayn dengan tanpa melihat wajah Axel Galatica. Wajah tampan dengan wajah campuran menuruni garis Sky Galatica. Seorang CEO Galatica Technology. Perusahaan international yang terkenal di seluruh negara.

Dua anak dari keluarga ternama itu kini saling memandang, Axel Galatica dengan menerima masa lalunya, Mishela Rayn yang ingin melupakan masa lalunya dan menjalani hari-hari baru dengan menerima masa depan.

My sweet wedding.

chap-preview
Free preview
Prolog
Sinar pagi sudah terlihat di Wilayah Jakarta, bahkan siang ini Agatha harus segera berangkat memenuhi tugas menuju Surabaya, gadis periang yang selalu tampak ceria. Pupil berwarna hitam cerlang dengan bibir merah yang selalu melekat. Memegang sebuah pouch dengan beberapa kertas di tangannya, hanya ada setelan jas gaya anak kuliahan dengan sepatu pentopel. Rambutnya bergelombang dengan terurai berwarna hitam. "Di undur? Bagaimana bisa jadwal penerbanganku di undur? Kau tahu bahwa aku harus segera menuju Surabaya. Banyak tugas kuliah yang harus aku kerjakan," ucapnya dengan suara menohok disana. Angela harus mengejar jadwal skripsinya hingga harus ke Surabaya. Suara itu terdengar hingga telinga pria yang memakai kemeja di sisinya agak bising. Pria bertubuh kekar dan juga tinggi, rambutnya berwarna hitam dengan wajah tampan yang mendominasi. Alexander. Pria yang memegang sebuah ponsel di jemari tangannya, melihat ponsel karena melihat jadwal penerbangannya menuju Bali. Dirinya tahu ada suara wanita yang berisik di sisinya membuatnya terganggu. Suara wanita yang panik karena jadwal penerbangannya di undur, Alexander mendengar percakapannya. Menuju Surabaya, sedangkan dirinya harus menuju Bali. Diantara keramaian Bandara, Agatha masih sibuk dengan teleponnya disana. "Lalu aku harus bagaimana? Sedangkan aku harus terbang siang ini, tidak bisa! Pokoknya tidak bisa diundur! Kau tahu aku harus menyelesaikan tugas kuliah," bentaknya kembali. Alexander yang merasa bising akan luapan amarah Agatha hanya menyipitkan sebelah mata, menutup ponselnya hanya karena suara gaduh seorang wanita di sisinya. Alexander menoleh dengan pelan, seperti wanita yang ia kenal dari masa lalu. Dengan kening mengkerut dirinya menegaskan pundak, melihat wanita yang ada di hadapannya kini sedang mengomel. "Kau tahu aku harus melakukan perjalanan ini, aku akan mengganti dengan pemesanan tiket baru jika perlu." Alexander yang tersenyum sesaat langsung membenarkan tubuhnya, berdiri melihat wanita yang ia kenali di masa lalu. "Agatha?" Tanyanya dengan suara pelan. Suara berat yang di lontarkan Alexander dengan wajahnya yang tampan. Agatha yang kesal hanya menutup ponselnya, tak membalas respon pria yang memanggilnya sekarang ini. Hingga suara ponsel berdering dua kali wajahnya menoleh ke arah jam sembilan, sosok pria yang ia pernah tahu sebelumnya. "Agatha?" Satu pertanyaan kembali terlontar dari bibir Alexander. Suara berat kini begitu mendominasi dengan tatapan saling beradu. "Siapa ya? Apa kita pernah kenal sebelumnya?" Sahut kembali Agatha yang kini sedang beradu dengan pria tampan dan juga gagah. Agatha sangat sadar ia tidak pernah mengenali sosok yang memanggil dirinya saat ini. "Apa kau lupa?" "..." Rasanya begitu kesal ketika dihadapi jadwal penerbangan yang di undur dan harus menerima pertemuan dari seorang pria yang memanggil namanya. Pria asing yang tidak pernah ia kenali tapi sosoknya tidak asing, memakai setelan jas dengan suara berat. "Hey, apa kita pernah kenal sebelumnya? Sudahlah, lupakan saja. Aku akan pergi dan melakukan pemesanan tiket ulang. Kau tahu? Perjalananku menuju Surabaya mengalami jadwal ulang, aku kesal. Siapa namamu? Sangat lucu berkenalan di Bandara. Aku yang sedang terlihat kebingungan bersama jadwalku dan kau memanggilku, wajahku berhadapan dengan pria tampan," Agatha yang mengomel sendiri kini begitu lucu di mata Alexander. "Sepertinya pertemuan kita adalah takdir, kita bertemu kembali," ucap Alexander dengan tatapan bahagia. Wanita yang pernah ia cintai kini kembali lagi, saat ini dan wanita itu ada di hadapannya. Agatha yang mendengarnya saat ini seperti menerima sebuah pinangan gombal, bagaimana bisa di keramaian Bandara dirinya mendapatkan kata-kata manis dari seorang pria yang sangat tampan. Terlebih dirinya gagah dan juga berkharisma. "Apa kau lupa padaku?" "Sudahlah aku tidak ada waktu berbicara denganmu, aku akan mengurus semua pekerjaanku. Kau lihat sekarang jam berapa? Jadwalku sangat padat, aku tidak mengenalmu jadi jangan pernah memanggil-manggil namaku, Agatha namaku." Agatha yang lugu dan polos mengeluarkan tangan miliknya dari saku celana miliknya, meninggalkan seorang pria yang memakai setelan jas saat ini. "Apa kau lupa? Aku adalah Alexander, sahabatmu." Deg! Sebuah nama yang membuat hatinya pernah terluka kini hadir lagi, sosok yang pernah hadir di hidupnya kini harus kembali. Hanya dua langkah ketika Agatha berjalan, tanpa menoleh sedikitpun. "Apa kabarmu? Kenapa kau hadir lagi? Kita tidak pernah kenal." "Kau masih mengenalku, kau tidak lupa padaku." "Aku memang tidak pernah melupakanmu, aku memang masih mengenalmu. Ternyata kau sekarang semakin tampan, dan apa aku harus memujimu? Aku akan bekerja, jadi jangan mengikutiku. Rupanya kau akan melakukan perjalanan, baguslah. Anggap saja pertemuan di Bandara tidak pernah terjadi." Alexander yang melihatnya hanya menatapnya dari jauh, bagaimana bisa sosok masa lalunya sifatnya masih sama. Padahal ia sudah merubah dirinya menjadi pria yang tampan, sahabatnya kini sudah dewasa. Menjadi wanita dewasa yang masih memiliki sifat kekanakkan. "Kita bekerja di tempat yang sama, dasar gadis manja. Sifatmu masih sama, pantas saja namamu tidak asing." Jadwal penerbangan menuju Bali, berbeda dengan Agatha yang harus menyelesaikan jadwal penerbangan baru. Senyuman Alexander kini mengembang, wanita yang pernah ia cintai kini hadir kembali. "Kita akan bertemu lagi, biarkan takdir yang mempertemukan kita kembali," ucap Alexander menuju pesawat yang sudah menunggunya. "Dasar pria, sudah pergi lalu hadir kembali. Semesta sedang bercanda kepadaku," ketus Agatha dengan kesal. Dirinya pun memakai earphone mendengarkan musik klasik menunggu jadwal perjalanan menuju Surabaya. "Aku selalu mengingatmu Alexander. Aku tidak pernah melupakanmu." Kring ... kring ... dering ponsel berdering kembali. "Tumben banyak kerjaan, biasanya juga santai. Tunggu menuju Surabaya, aku pasti kerjain kok. Aku juga tidak tahu jika jadwal penerbanganku terlambat, maafkan aku. Aku sayang padamu, kau kan sahabatku," ucap Agatha dengan nada manja kepada sahabatnya kini. Agatha mematikan ponselnya kembali, memasukkan ponselnya ke dalam tas miliknya. Memasang earphone mendengarkan musik klasik kembali, dari bisingnya Bandara. Dari ramainya Bandara. Agatha memejamkan kedua matanya, mendengarkan musik klasik piano yang selalu membuatnya tenang. 'Kau tahu Alexander, aku sangat mencintaimu. Setiap kali aku mencintaimu aku mendengarkan suara piano. Karena hatiku tidak ingin terluka, mengenal cinta adalah mengenal kesakitan. Sayangku hatiku rapuh jika aku harus berkali-kali merasakan kesakitan. Aku tahu itu kau, kau sekarang berubah menjadi sosok yang tampan dan juga berkharisma. Aku selalu mencintaimu, aku berharap ada wanita yang sangat mencintaimu lebih dariku. Semesta tidak sedang bercanda,' batin Agatha begitu sendu harus menari bersama kenangan di masa lalu, rasanya sakit menyatu sesak jika ia harus menerimanya sendirian. Sahabatnya yang selalu ia cintai kini sudah memakai setelan jas seperti apa yang ia impikan. "Kau tahu Alex, aku ingin kau sukses suatu hari." "Apa itu sukses?" "Ituloh yang pakai jas dan memakai dasi, pokoknya pria yang sukses." "Kau sedang bermimpi, aku akan belajar kelompok ke rumah temanku, pulanglah ke rumah. Aku akan memberikan catatanku nanti kepadamu," ucap Alexander dengan memegang buku miliknya, berjalan keluar dari pekarangan rumah. Sedangkan Agatha memegang boneka dan masuk ke rumah menunggu Alexander memberikan catatannya. Kenangan itu terasa nyata di pandangan Agatha. Sekarang yang ia lihat adalah seorang Alexander yang ia impikan, bulir air mata menetes ketika dentingan piano musik berakhir. Jadwal penerbangannya menuju Surabaya sudah tiba.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Just Friendship Marriage

read
507.8K
bc

When The Bastard CEO Falls in Love

read
370.4K
bc

The Seed of Love : Cherry

read
112.1K
bc

Naughty December 21+

read
509.0K
bc

DESTINY [ INDONESIA ]

read
1.3M
bc

A Boss DESIRE (Ganda - Gadis)

read
984.8K
bc

BILLION BUCKS SEASON 2 (COMPLETE)

read
334.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook